Rabu, 21 September 2016

7 Hari 7 Malam Menikmati Keindahan Puncak Rengganis dan Danau Taman Hidup di Gn. Argopuro

Gunung Argopuro terkenal sangat angker, gunung ini menyimpan misteri legenda Dewi Rengganis yang hilang bersama enam dayangnya. Konon, Sang Dewi bakal marah besar kalau merasa terusik ketenangannya. Pendaki yang suka usil dan mengusik, kalau tidak kesurupan bisa jadi akan kesasar tidak karuan. Konon terdapat sebuah taman yang sangat gaib yakni Taman Rengganis, tidak semua pendaki dapat melihat taman ini. Beberapa pendaki yang pernah melihat taman ini merasa memasuki sebuah taman yang sangat inidah penuh dengan tanaman bunga dan buah. Pendaki yang mengambil atau memetik tanaman tidak akan dapat keluar taman ini, ia hanya akan berputar-putar di tempat tersebut. Untuk itu hindari merusak tanaman ataupun memindahkan sesuatu.
Gunung Argopuro adalah salah satu gunung dari Kompleks pegunungan Iyang. Terdapat banyak puncak, beberapa puncaknya mempunyai struktur geologi tua dan sebagian yang lainnya lebih muda. Beberapa puncak gunung dalam kompleks ini diantaranya adalah Gunung Semeru ( 2.847m ), Gunung Jambangan ( 2.773m ), Gunung Cemoro Kandang, Gunung Krincing, Gunung Kukusan, Gunung Malang, Gunung Saing, Gunung Karang Sela, dan Gunung Argopuro. Puncak Argopuro berada pada ketinggian 3.088 m dari permukaan laut. Gunung yang sudah tidak aktif lagi kawahnya ini terletak di Kab. Probolinggo Jawa Timur. 
Ada dua jalur yang bisa di tempuh menuju puncak argopuro, yaitu via Baderan dan via Bremi.
Kami dan teman² memutuskan untuk naik melalui jalur Baderan, Trek yang begitu panjang, dan begitu melelahkan.
19 Juli 2016, kita memulai pendakian menuju gn. Argopuro, dari basecamp Baderan sampai mata air satu, lumayan melelahkan, dan di suguhi dengan trek yang begitu panjang, belum lagi jalanan yang basah dan becek setelah kena hujan membuat perjalanan bertambah berat, normal nya dari Basecamp Baderan sampai Pos Mata Air Satu itu 12 jam, mungkin bisa 8 jam bila tidak banyak istirahat. kami dan rombongan menembuh waktu selama 14 jam dari Basecamp Baderan sampai mata air satu, kereen kan. . ehehehe 

 Basecamp Baderan (persiapan buat trek) 

Ini yg jaga nya siapa gtu nama nya lupa :v

Jangan lupa ngopi sama isi tenaga



Trek yg mau menuju Mata Air Satu

Pos Mata Air Satu

Rombongan Bogor, Bandung sama Gresik 


Setelah bermalam di mata air satu, ke esokan paginya kami melanjutkan perjalanan kembali menuju Mata Air Dua. Jarak antara Mata Air Satu dan Mata Air Dua lumayan jauh juga seperti kemarin dari basecamp menuju mata air satu, jarak yang kita tempuh sekitar 8 jam, ya maklum kita semua tim bertahan dari ketiga rombongan Bandung dan Gresik.
Normalnya waktu tempuh dari mata air satu ke mata air dua sekitar 5-6 jam saja. 
Sore hari kami sampai di Mata Air Dua, dan kami memutuskan untuk bermalam kembali di mata air dua, karena di pos ini untuk kebutuhan air tidak sulit. Tempat nya lumayan luas cukup untuk beberapa tenda walaupun terpisah jarak nya.

Pos Cikasur
Setelah beristirahat di Mata Air Dua, esok harinya kami lanjutkan kembali menuju Cikasur, salah satu tempat berupa hamparan savana yang luas dan tak jarang kita menemui merak disana.
Trek menuju Cikasur cukup landai dan di suguhi pemandangan yang memanjakan mata berupa hamparan savana selama perjalanan menuju Cikasur, waktu yang kita tempuh sekitar 8 jam.
Cikasur memiliki daya tarik sendiri, di sekitar Cikasur terdapat salada air yang dapat kita makan, dan air yang begitu jernih. Maka tak jarang pendaki meluangkan waktu yang begitu lama di sini, karena pesona nya membuat para pendaki betah. 






Cikasur - Rawa Embik 
Setelah Cikasur, masih ada pos berikutnya, yaitu Rawa Embik, pos ini sering di pakai untuk bermalam sebelum esoknya menuju puncak rengganis. dan pos ini berada tidak jauh dari puncak rengganis dan puncak argopuro sebelum pos terakhir 'Lonceng'. 
Banyak mata air disini, seperti hal nya cikasur, pos ini berada berada di tengah² lembah, sehingga udara di pos ini begitu terasa begitu dingin, sedingin kulkas kya nya. ahahaha. 
sebenarnya, sebelum sampai di Rawa Embik, kami semua melewati satu pos dulu yaitu cisentor, namun jarak yang tak begitu jauh dari rawa embik, jadi kami memutuskan untuk bermalam di rawa embik saja. 
Pos Cisentor


Pos Rawa Embik
Rawa Embik - Puncak Rengganis
Dari Rawa Embik ke Puncak Rengganis membutuhkan waktu sekitar 4-5 jam perjalanan, mungkin kalo lebih cepat bisa sekitar 2-3 jam sampai Pos Lonceng, dan meneruskan ke Puncak Rengganis. Ada beberapa rombongan waktu itu yang akan menuju Puncak Rengganis, kalo ga salah sih 4 rombongan, :D 
Trek yang di lalui lumayan menanjak dan menguras keringat kali ini, berbeda dengan trek² sebelumnya yang hanya melewati savana yang luas. 
Setibanya di Pos Lonceng, kita semua menyimpan barang² kami distu, dan melanjutkan menuju puncak rengganis, tidak lama waktu tempuh menuju Puncak Rengganis dari Pos Lonceng, sekitar 20 menit. 







Setelah Puncak Rengganis, selanjutnya melanjutkan kembali ke Puncak Argopuro. Dari puncak rengganis pun sudah terlihat trek yang akan dilalui menuju ke puncak argopuro. Sekitar 20-30 menit untuk dapat menuju ke Puncak Argopuro dari Pos Lonceng. 
Puncak Argopuro
Tidak jauh dari Puncak Argopuro, ada satu lagi puncak yang harus di lewati, yaitu puncak hyang/arca
Puncak Hyang

Setelah melewati beberapa puncak tersebut, baru lah kita turun menuju Danau Taman Hidup. Satu tempat yang menjadi daya tarik untuk para pendaki, karena di Danau Taman Hidup kita bisa mendirikan tenda dan bermalam disana, karna tempat yang bisa di bilang cukup nyaman untuk bersantai dan bermalas-malasan. ahahaha.







Sehari, kita bermalam disini, sungguh nikmat dan sesuatu yang tak mungkin di lupakan. Setelah bermalam sehari. esok nya baru kita melanjutkan turun.
Terima kasih kepada Gn. Argopuro, Puncak Rengganis, dan Danau Taman Hidup dan juga semua rekan² Buanarata Bogor. 7 hari 7 malam yang memberi pelajaran tentang artinya kebersamaan dan kesederhanaan. 


"Alam akan memberi, jika kita mau berbagi"
BUANARATA BOGOR

Sabtu, 16 April 2016

Puncak Gunung Lawu Hargo Dumilah

Hargo Dumilah, kata itu yang saya tau dari gunung lawu,. gunung yang berada di Perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Gunung Lawu terletak di antara dua kabupaten yaitu Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah dan Kabupaten Magetan, Jawa Timur. 
Minggu, tepatnya 27 April 2016 beserta teman dari Bogor tiba di Magetan, dan tak lama Let's Go to Hargo Dumilah. Kita memulai pendakian melalui jalur Cemoro Sewu. 

Perjalanan pun di mulai, #Brangkaaaaat!!!!
tak banyak kata yang di ucapkan selama perjalanan ketika di trek, karna kontur trek yang berbentuk tanjakan berbatu lumayan membuat kita kecapean, (maklum terlalu banyak ngopi+gadang) ahahahaha. . 
Perjalanan dari pos pendaftaran menuju pos 1 lumayan menguras keringat kita. 
mulai dari Pos 1 menuju Pos 2, jalur pun semakin menyempit ya lumayan lebar sedikit, tpi tidak selebar ketika perjalanan dari Pos Pendaftaran menuju Pos 1, trek yang semakin menanjak dan di hiasi tangga bebatuan, 

Santai Sejenak #ngopi

Sebelum Pos 2


wanita paling cantik di antara cowo²





Sampe Pos 2, nunggu hujan yg ga reda²


Tanpa Mereka Berdua Mungkin pendakian ini akan membetekan :v :v 


Setelah menunggu lama hujan reda, eh ga berenti juga di Pos 2, alhasil kita mendirikan tenda di sini, dan melanjutkan untuk muncak esok harinya. . 

Sarapan Dlu bentar di Pos 3 Bwt isi tenaga

Pos 4 Foto² dulu, bagus soalnya,. ehehe



pucuk pucuk pucuk, eehh puncak puncak puncak :v :v 
Semakin tinggi setelah melewati Pos 4, kontur jalan terlihat lebih landai dan tanah. Hamparan savana yang indah begitu jelas terlihat, andai kabut itu ga ada, pasti lebih indah lagi deh, ahahaha 


Dan tak lupa sarapan lagi di mbo Yem, #Mantaaaap ahahahaha




Hargo Dumilah..!!! I'm Coming :D :D 
Setelah berjalan hampir 20 menit dari warung Mbo Yem, akhir nya saya dan teman² sampai juga di puncak Gunung Lawu Hargo Dumilah. . 
Senang, Haru, Gumbira, Gumpita, setelah melihat puncak yang berada di atas ketinggian 3265 Mdpl itu. 
Alhamdulillah. . .!! 





Gunung Lawu menyimpan beberapa cerita di antara kami, tentang penting nya kebersamaan, tetap jaga alam kita ini dengan tidak merusak nya dan melestarikannya, 
"Alam Pasti Memberi Jika Kita Mau Berbagi"